Jika kita berjalan menuju kota berastagi ,20 menit sebelum tiba disana
kita akan di suguhi sebuah tempat persinggahan di desa douluh pasar yang
di warnai dengan ciri khas jagung bakar,penatapan(secara kata penatapan
berarti tempat yang bisa di tatap) itulah sebutan tempat yang kami
bahas.tempat ini berada di JL. Jamin Ginting Km. 54 berastagi .sepanjang
pinggiran penatapan terdapan deretan warung -warung yang memamerkan
jagung bakar sebagai ciri khas dan warna utama.dahulu tempat tersebut
hanya berupa gubuk -gubuk kecil yang sederhana, setelah revolusi waktu
tempat ini sudah berubah menjadi bangunan permanen yang tertata dan
tersusun dengan pamplet nama masing -masing warung , biasa mereka tidak
lupa menaruh marga mereka di sini, seperti hosti ginting dsb.sulit bagi
saya pribadi mengabaikan aroma jagung bakar ini setelah menempuh..kelok
-kelok, tanjakan panjang dari kota bandar baru.dengan mengeluarkan
krocek Rp.2500 anda sudah dapat menikmati jagung bakar, dan dengan
Rp.4000 anda juga sudah memendam kedinginan dengan jagung manis yang
direbus disini.
 |
Menikmati hijau sibolangit |
 |
Menikmati jagung bakar di penatapan
|
tanpa membuang asal kata penatapan..scene di sini
sungguh membuat mata menjadi "confortable", bandar baru seperti anai
-anai kecil diantara pegunungan deli serdang dan tanah karo.
 |
Scene indah di puncak penatapan |
Jika cuaca bersahabat anda bahkan dapat melihat kota medan secara
kontemprorer disini.selain scene yang indah,satu hal lagi yang menjadi
daya tarik adalah munculnya monyet - monyet ekor panjang dan gibbon
menunggu jatah dari para pengunjung.
 |
monyet -monyet liar penatapan |
pada hari libur para pelancong bisa membludak bahkan lebih dari ratusan orang perhari.
Sungguh di sayangkan jika kita dari medan ke berastagi harus melewati
begitu saja tanpa duduk sejenak di tempat ini ( posted by abdul karim ,
foto by : abdul karim)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !